Sabtu, 22 Agustus 2009

MEMBUAT HOME THEATRE (5.1 CHANNEL SURROUND) DENGAN ACCOUSTIC FIELD GENERATOR


Umumnya amplifier yang banyak beredar dipasaran baik itu berupa kit pcb ataupun yang sudah jadi, hanya memiliki 2 kanal suara saja atau biasa kita sebut stereo. Jika kita ingin menonton film berformat DVD, yang kebanyakan memiliki stream audio Dolby Surround atau DTS yang terdiri dari 6 kanal suara yang terpisah, sehingga jika kita menonton film tersebut dengan menggunakan amplifier stereo untuk penguat audionya, maka efek-efek suara dan surround tidak terdengar. Lain halnya jika kita memiliki home theater amplifier atau surround amplifier, maka efek-efek surround tersebut akan terdengar, serasa kita sedang berada di bioskop. Tetapi, amplifier surround umumnya memiliki harga yang mahal sekali. Untuk itu kita bisa memodifikasi amplifier stereo yang kamu punya atau kita dapat membuat amplifier surround yang kualitasnya cukup baik sebagai pelengkap home audio dirumah. Sebenarnya amplifier 6 kanal terdiri dari 6 amplifier 1 kanal/mono, yang memiliki spesifikasi tertentu pada tiap kanalnya. Amplifier surround memiliki 6 kanal yang terdiri dari Front Left/kiri depan, Center/tengah, Front Right/kanan depan, Rear Left (Left Surround), Rear Right (Right Surround), dan LFE (Subwoofer). Untuk jelasnya saya memberikan ilustrasi sederhana dari tata letak untuk speaker-speaker tersebut.



ACCOUSTIC FIELD GENERATOR

Accoustic Field Generator ini membangkitkan suara akustik dengan efek surround yang disesuaikan dengan standar DOLBY SURROUND, mampu menghasilkan suara surround yang cukup baik namun tidak terlalu banyak membutuhkan dana.
Perkembangan teknologi seakan tidak hanya tertuju pada satu bidang saja namun pada semua bidang. Perkembangan teknologi yang ada saat ini salah satunya yaitu pada bidang audio. Dengan semakin majunya teknologi saat ini audio tidak hanya sebagai sekadar hiburan namun telah menjadi suatu hobby, hobby yang tidak murah tentunya. Banyak penggemar audio berupaya untuk membuat suara music yang terdengar menjadi sangat keras sampai membuat suara music menjadi ’hidup’, penambahan perangkat amplifier, woofer ataupun speaker-speaker khusus yang harganya tidak murah.
Efek suara yang ‘hidup’ sepertinya sekarang merupakan sesuatu yang paling tidak harus ada disetiap perangkat audio yang baik. Efek ini pada dasarnya merupakan efek surround yang dapat menyebabkan suara seolah-olah datangnya dari berbagai arah dan suaranya tetap dapat didengar dengan jelas. Saat ini saja tape-tape compo sudah banyak yang memiliki fasilitas surround sound ini tetapi tidak cukup baik jika didengar dari jarak yang cukup jauh karena efek surroundnya hilang. Hal ini disebabkan karena jarak pendengar dan speaker terlalu jauh, tata letak speaker kurang tepat, atau efek surroundnya kurang baik.
Efek surround yang bagus dan dapat didengar dengan baik adalah sistem surround sistem yang ada di gedung-gedung bioskop dan untuk membuat prangkat ini tidak sedikit dana yang dibutuhkan. Walaupun demikian jika kepuasan tetap menjadi yang nomor satu maka dana bukan menjadi masalah yang utama. Untuk mencari jalan tengah antara harga dan kualitas efek surround maka dicoba untuk membuat Accoustic Field Generator yang mampu menghasilkan suara surround yang cukup baik namun tidak terlalu banyak membutuhkan dana. Accoustic Field Generator ini mampu membangkitkan suara akustik dengan efek surround yang disesuaikan dengan standar DOLBY SURROUND

KONSTRKUSI ACCOUSTIC FIELD GENERATOR

Pada dasarnya sebuah Accoustic Field Generator dibangun dari rangkaian op-amp dan filter-filter. Op-amp yang biasanya digunakan sebagi penguat tegangan dalam Accoustic Field Generator lebih banyak digunakan sebagai filter-filter aktif. Filter dalam alat ini sangat berperan besar dalam menciptakan suatu suara akustik yang benar-benar jernih, tetapi di dalam prakteknya, hampir semua filter, tidak presisi dalam melewatkan sinyal dengan frekuensi tertentu. Sebuah op-amp yang baik untuk aplikasi ini adalah op-amp yang mempunyai bandwidth lebar, rise time, slew rate dan setting timenya yang cepat. Selain Op-amp dan filter aktif, masih ada lagi bagian yang penting yaitu catu daya. Ini merupakan bagian yang cukup berperan dalam menciptakan kesempurnaan suara akustik karena bagian catu daya yang jelek hanya merupakan penghasil noise, yang akan masuk ke dalam jalur sinyal suara sehingga suara akustik yang seharusnya jernih menjadi suara akustik dengan tambahan dengung (noise). Catu daya yang digunakan adalah catu daya kembar +/- 18 volt DC. Bagian Accoustic Field Generator

Sebelum kita memulai melakukan proyek ini, ada baiknya kita mengetahui dahulu tentang fungsi dari masing-masing speaker tersebut.


BAGIAN FRONT CHANNEL

Kanal Front merupakan kanal yang meneruskan sinyal input L-R. Sinyal L-R tersebut dilewatkan pada amplifier dengan gain =1 sehingga sinyal ini dilewatkan tanpa merubah/mem-filter sinyal input L-R tersebut. Front Left dan Front Right, merupakan speaker yang umum kita jumpai pada stereo set amplifier, terdiri dari sebuah woofer dan tweeter. Woofer umumnya menghasilkan suara nada rendah dengan range frekuensi berkisar 80Hz - 250Hz, sedangkan tweeter menghasilkan nada tinggi dengan range frekuensi antara 15kHz - 20kHz. Untuk proyek yang akan kita buat, ada baiknya kita menggunakan sebuah woofer yang berkualitas baik, dengan ukuran 10 inci dan sebuah tweeter berjenis piezoelektrik untuk masing-masing front speaker.

BAGIAN CENTER CHANNEL

Center, merupakan speaker fullrange, yang menghasilkan suara dengan range frekuensi berkisar antara 80Hz - 10Khz. Output dari center speaker ini merupakan suatu penjumlahan sinyal kiri dan kanan (left + right = center). Pada sebuah film atau lagu berformat Dolby Surround, umumnya center dipakai untuk dialog/vokal atau pembicaraan dari aktor/artis sebuah film dan untuk menghasilkan suara yang bergerak ke hadapan kita.


BAGIAN REAR CHANNEL DENGAN SURROUND

Pada bagian ini merupakan inti dari perangakat keras ini. Bagian inilah yang menghasilkan efek surround. Untuk menghasilkan efek surround ini diperlukan IC khusus yaitu MN3005/8 dan MN3101. Kedua IC ini akan menunda sinyal yang masuk dalam beberapa fasa saja, sehingga sinyal output dari fasa ini akan tertinggal dengan sinyal fasa dari bagian yang lain.Pada bagian ini sinyal L dan R dikurangkan (L-R) dan kemudian dilewatkan pada bagian buffer, filter LPF, delay line, filter HPF (7KHz) dan terakhir adalah splitter antara sinyal R dan L.
Rear Left dan Rear Right, disebut juga surround speaker. Speaker ini umumnya merupakan speaker semi-midrange (biasanya digunakan pada televisi atau mini compo), biasanya disebut juga satellite speaker.. Pada sebuah film speaker surround dipakai untuk menghasilkan suara suara yang terdengar dari kejauhan atau suara yang bergerak dari arah belakang mendekati kita. Pada sebuah musik speaker surround menghasilkan suara back vokal dan umumnya suara-suara seperti gitar, biola dan terompet terdengar jelas disini.

BAGIAN SUB-WOOFER

Bagian subwoofer ini merupakan penjumlahan input L dan input R pada sebuah summing amplifier. Output dari summing amplifier ini dilewatkan pada sebuah LPF kelas 2A yang hanya akan melewatkan sinyal dengan frekuensi rendah.Subwoofer, kadang-kadang diistilahkan sebagai LFE (Low Frequency Effect). Untuk speaker ini menggunakan speaker subwoofer. Speaker subwoofer adalah speaker woofer yang didesain secara khusus agar mampu merespon suara dengan frekuensi yang sangat rendah, yaitu berkisar antara 15Hz - 120Hz. Agar efek nada rendah tersebut dapat dihasilkan dengan baik (tanpa adanya frekuensi harmonik) maka kotak akustik/kotak speaker ini juga didesign secara khusus dengan metode yang bermacam-macam (ada yang speakernya tidak terlihat/didalam kotak, ada yang menggunakan sekat/labirin, dsb), agar speaker tersebut mampu memadatkan udara secara efektif, sehingga akan terasa efeknya.




Berikut contoh wiring Amplifier 5.1 Channel




0 komentar:

Posting Komentar