Preamp ini saya pakai karena saya menggunakan tone control pasive berikut :
Begini nih awalnya, karena saya suka beberpa genre lagu, kuping saya mintanya pake tone control, tapi belum ada satupun tone control yang cocok. Semua tone control yang saya coba bikin suara berubah, kayak ada tabir yang nutupin, gak plong gitu. Nah, beberapa waktu lalu inget kalo dulu bikin tone control pasive dari artikel majalah audio video rubrik Avikit, trus iseng2 bikin lagi, eh lumayan cocok lah walaupun masih kurang dikit. Namun karena pasive, sinyal jadi ter-reduce, suara pelan, makanya saya bikin preamp ini dengan gain saya set sekitar 4x untuk mengkompensasi pengurangan sinyal.
Semua komponennya bekas/copotan dari sisa project yang terbengkalai. Sengaja saya memakai PCB dot matrix dan dipasang diatas tembaga dot tersebut dengan maksud agar mudah dalam penggantian komponen.
Nih videonya :
* maaf di record pake HP, agak kurang jelas, agak buyar juga nada rendahnya klo divideo, tapi aslinya gak seperti itu.
Tachometer/ RPM indikator tidak ada di dibeberapa motor (teutama bebek/matic). Nah berikut skema Tachometer yang bisa diaplikasikan untuk semua jenis motor.
Komponen utama yaitu LM2917 sebagai frequency to voltage konverter, yaitu untuk menerjemahkan frequensi dari pulse pulser dijadikan tegangan yang kemudian ditampilkan oleh nyala led menggunakan LM3914.
Pemasangan bisa dipasang di belakang speedometer. Pengaplikasian seperti ini lebih menambah kesan cantik di motor ketimbang tachometer analog atau digital karena semakin motor digeber, nyala led akan mengikuti putaran mesin. Bisa dibayangkan? menarik bukan?
Aplikasi yang lain juga bisa dibuat lebih kreatif, misalnya untuk lampu senja belakang. Nah, ini yang akan saya lakukan. Jadi, selain tachometer diinstall di speedometer, juga diinstall pula sebagai lampu senja. Untuk pengaplikasian sebagai lampu senja, akan lebih menarik jika susunan lednya dibuat sedemikian rupa agar nyala led lebih menarik untuk diliat. Misal disusun kesamping (kekanan-kekiri) ditengah2 lampu rem yang juga led, jadi nanti seperti VU meter pada amplifier.
Bikin efek distorsi itu susah2 gampang, gampang2 sulit, karena intinya cuma gimana caranya bikin sinyal output cliping (berkebalikan dengan membuat Amplifier audio). Ada beberapa cara membuat sinyal cliping. Pertama gain diset sangat besar/super duper ultra, pasti cliping. Kedua dengan menambahkan dua dioda yang dipasang paralel berkebalikan,pemasangan bisa paralel dengan resistor feedback (soft cliping) atau di output-dan ground (hard cliping). Kalo liat teori tersebut rasanya semua orang bisa bikin, tapi kalo asal bikin hasilnya jadi gak enak. Gain terlalu gede cliping ada bonusnya yaitu suara dengung yang menggangu (biasanya dengung sedikit adem kalo senar dipegang, tapi ttetp aja OK), masalah lain yaitu karakter cliping yang terlalu renggang/gak rapat ataupun distorsi yang gak rapi. Nah, itu tadi kalo cliping menggunakan teknik murni ultra gain, terus kalo cliping yang pake dioda, biasanya problem pada karakter distorsi yang gak enak di kuping, kadang sinyakl cliping terpotong terlalu tajam, jadi serasa putus2 distorsinya. Walaupun karakter juga tergantung dari jenis dioda yang dipake. IN60, IN914, IN4148,IN4001 dkk, Led, dsb.
Efek yang saya bikin ini ada sediki perubahan nilai komponen dan juga penambahan dibeberapa bagian untuk menghasilkan distorsi yang sesuai keinginan teman. Saya tidak memakai dioda sebagai pemotong sinyal sinus (clip) karena temen saya gak cocok dengan hasilnya. Akhirnya saya pake gain gede saja. Gain saya set sesuai karakter distorsi yang temen pengin.Gak ada potensio pengatur gain, potensio cuma saya pake mengadjust gain yang diinginkan,setelah itu saya ukur berapa resistansinya kemudian pake fixed resistor. Karena gain yang saya set tadi masih terlalu tinggi ( big humming), saya turunkan lagi samapi titik dimana distorsi bersih tanpa hum.
Untuk mode bypassnya, saya pasang 2 resistor di feedback, satu gain rendah/normal, saru lagi gain tinggi.pemilihan resistor dihandle oleh switch (bypass). Tapi masalah lain timbul, ketika mode bypass, suaranya kecil, mode distorsi, suara terlalu kencang. Kan gak lucu, kalo pemindahan mode harus muter2 volume!!! so saya pasang lagi 2 resistor di output, satu untuk mode normal (resistansi kecil), satu lagi untuk mode distorsi ( resistansi besar), sehingga output kedua mode sama/seimbang.
Untuk mendapatkan lengingan yang panjang (seperti Cry Baby/wah), saya tambahkan rangkaian delay, speed diatur maksimal, reverb setengah. Hasilnya bisa dilihat di video. Murah meriah bukan? :D
Sebelumnya baca dulu sedikit pengetahuan tentang led disini. Dewasa ini penggunaan led benar-benar beragam,dari penerangan rumah (pengganti bohlam), TV led, lampu aksesoris motor/mobil (lampu,rem,senja,bahkan headlamp(lampu utama), aneka hiasan led,dan masih buanyaaaaaak lagi.........
apalagi sejak dibuatnya High Power Led pertama kali oleh perusahaan Phillips yaitu Luxeon, sekarang sudah banyak sekali produsen HPL selain Phillip Lumiled,seperti Cree. Beberapa contoh proyek led saya bisa dilihat di post saya sebelumnya.
Beberapa contoh jenis led
Masih banyak lagi jenis led yang lain,misal led RGB (4kaki), led smd, led 2 warna (3kaki), integrated led (led yang bisa kedip2 sendiri), dan masih banyak lagi.
Tabel Led
Perhitungan led dalam rangkaian listrik:
R=V/I ---> R=(Vs-Vled)/I P = V.I R = resistansi/hambatan (Ohm) Vs = tegangan sumber (aki) (Volt) Vled = tegangan LED (volt) I = arus led (ampere) P = daya (Watt)
Kalo dah tau ngitung led, apapun dan berapapun tegangan sumbernya (batere,aki,PLN,dsb) si led bakal aman jaya aja (gak putus).
Contoh 1 Membuat Lampu rem/senja sepeda motor. Misal kita mau memakai 10 led superbright merah dengan susunan paralel dari seri 5 led(10 led = 2 baris x 5 LED dirangkai seri). R=(12-(2,2*5))/0,075 ......R=13,33 Ohm---> 15 Ohm. P=(12-(2,2*5)) * 0,075....P=0,075 Watt --->1/8 watt. Jadi kita butuh Resistor 15 0hm 2 buah minimal 1/8 watt (susah2 amat nyari resistor 1/8 watt,jadi pake 1/4 ato 1/2 aja). *NOTE = karena voltase di motor naik turun (keadaan viltase motor idle/langsam dan rpm tinggi berbeda, maka untuk amannya pake patokan 15 volt aja (jangan 12 Volt !!!)
Contoh 2 Misal kita mau menyalakan 10 led superbright putih dengan catu PLN (tanpa trafo alias langsung colok stop kontak !!).Rumus dasarnya kan R=V/I ---> R=(Vs-Vled)/I ;P = V.I.
Coba tengok dua rangkaian dibawah ini (keduanya nyomot di google & paling banyak digunakan),apa kesamaanya? Yup betul,keduanya memakai R & C seri dengan tegangan 220 volt. Apa fungsinya?kenapa tidak pake resistor aja? Begini penjelasanya, pake resistor aja bisa,asal total V-led mendekati V sumber alias jika jumlah lednya banyak.Pokoknya intinya asal asupan tegangan dan arus sesuai yang dibutuhkan beban , pasti led aman jaya .
The capacitor is used to drop the voltage and the resistor to limit the inrush current. Since the capacitor passes the current in both directions, a small diode is connected in parallel with the LED to provide a path for the negative half cycle and to limit the reverse voltage across the LED. The resistor value was chosen to limit the worst case inrush current to about 150mA which will drop to less than 30mA in a millisec as the capacitor charges.
The 0.47uF capacitor has an impedance of 5600 Ohms at 60Hz so the LED current is about 20mA half wave, or 10mA average (for the 220V version the impedance of the 0.33uF capacitor is 9600 Ohms at 50Hz which gives you also a LED current of about 10mA average)
Z = 1 / 2*Pi*f*C
Z = Impedance in Ohms
Pi = 3.14
f = frequency in Hertz
C = capacity in Farads)
A larger capacitor will increase the current and a smaller one will reduce it. The capacitor must be a non-polarized type with a voltage rating of 250VDC or more for 110V AC-lines, or 400VDC or more for 230V AC-lines.
Kalo gak pengin repot ngitung, pake led kalkulator online aja,misalnya ini
Kemarin order led di toko led online : HPL 3 watt (3 biji) plus lensa 15 degree. Superflux Merah (100 biji) Superflux Biru (40 biji) Superflux Kuning (40 biji)
Tambahan = Penggunaan led untuk subtitusu bulb pada motor/mobil tujuan utamanya sebenarnya adalah untuk menghemat energi karena konsumsi led jauuuuh lebih efisien ketimbang bulb (berkali-kali lipat dari bulb), sehingga kita bisa memasang berbagai aksesori tambahan tanpa takut tekor, misalnya penambahan audio, klakson, dll. Sedikit share, motor tigi temen sering tekor,susah starter, tapi setelah lampu belakang diganti led, tak ada masalah lagi dengan sulitnya starter motor.
pertama kali melihat proyek ini (2007), saya betul-betul kagum,kok bisa-bisanya deretan led diputar trus menampilkan efek jam,berfungsi lagi!!! hmmm,dari situ saya cari tau gimana prinsip kerjanya,ternyata permainan timing penyalaan tiap led yang terilhami dari prinsip scanning seperti scanning pada seven segmen. salut buat orang yang pertama kali bikin propeller clock!!!!mantap idenya.tapi sepertinya proyek ini hanya sebagai hiasan saja,kurang cocok kalo dipake sehari-hari untuk menggantikan jam konvensional,kenapa?pake motor-->berisik,faktor life time motor juga; gak efisien-->supply buat motor plus mikronya juga(jam lonvensional cuma buuh batere AAA sebiji bisa tahan tahunan).tapi,proyek ini cukup whorted untuk dicoba.hmmm mudah-mudahan ada waktu...
LED CUBE Led disusun bertingkat membentuk kubus yang ketika menyala membentuk pola-pola indah sesuai program yang dibenamkan di mikrokontrolernya.kalo saya bilang,wajib dicoba!!selain gak seribet propeller clock dan pov, aplikasi led cube lebih applicable,bisa buat sekedar hiasan,lampu tidur,etalase,dsb.liat proyek led cube mini saya di blog ini,sudah lengkap layout beserta list programnya juga.
POV (Persistence Of Vision) Prinsip kerja sama persis seperti propeller clock,permainan timing/delay penyalaan led yang kalo berotasi akan membentuk pola/tulisan tapi lebih simple dari propeller clock dalam hal pemrogramannya.bisa dipasang di kipas angin,roda(jeruji) sepeda atau motor.
SPINNING LED Proyek yang simpel tapi bagus,tp sebenarnya gak bisa dibilang simpel juga sih, karena pake motor lebih dari satu,susahnya yaitu gimana caranya catu buat led agar ketika semua motor berputar,catu led tetap konek sempurna. Gak pake program pun (pake rangkaian analog ) juga udah bagus ,cuma led nyala doang juga bagus,karena berputar!!jadi efeknya ntar tiap led seperti neon kalo berputar.
Beberapa proyek led simpel, niat awal cuma pengin memanfaatkan stok led yang tidak terpakai, tapi jadi berlanjut terus dengan project-project lainnya.Berikut beberapa project simplenya : LAMPU TIDUR/HIAS
AKSESORIS LED DI MOTOR
Proyek simpel yang lain (gak penting sebenernya...hehe) segera menyusul......